Perkataan seperti ini ialah datang dari orang-orang Asyariyah Muktazilah dan tarekat al-Maturidiyah.
Terkadang hikmah tersebut bisa kita ketahui, namun terkadang tidak mampu kita ketahui, tetapi kita harus tetap meyakini bahwa Allah berkehendak sesuai dengan hikmah-Nya.
Contoh aradh ialah seperti gerak, diam, tinggi, rendah, panjang, pendek dan sebagainya.