Hanya diam di tempat.
Terima kasih juga untuk seluruh perhatianmu pada kami, engkau guru terbaik.
.
Tapi ia cuma sebatas mengaguminya saja.
Di mana kita saling menjabat kedua tangan untuk berkenalan dan saling menemukan Mengisi hari demi hari dengan cerita baru yang menyenangkan Suaramu menenangkan kegelisahan hati, menyita banyak jiwa yang mendengarnya Bersyukurnya aku, aku adalah orang yang bisa mendengarmu setiap hari Bohong apabila aku menepi dari hiruk pikuk dunia karena bosan, justru itu usahaku untuk membuang semua tentangmu Penantian seakan semu, semua angan terasa kosong terbawa arus Selalu ada luka yang belum sembuh di setiap hening doaku setiap malam Hari ke hari, kita seperti dikejar waktu.
Ia sudah menyerahkan semuanya pada Yang Di Atas.