Terlebih lagi, ketika ditanya apakah Rusia hanya mengakui perbatasan republik gadungan, atau di luar dan termasuk wilayah Donetsk dan Luhansk yang lebih besar di mana mereka berada, Putin memberi isyarat bahwa itu adalah yang terakhir.
Rusia sebelum ini didakwa menempatkan lebih 100,000 anggota tentera di kawasan sempadan dan berulang kali menegaskan tidak mempunyai perancangan untuk menawan Ukraine.
Namun negara ini dituduh memasok perangkat keras militer kepada pemberontak dalam upaya untuk merusak pemerintah, kedaulatan, dan stabilitas politik Ukraina.
Namun kesepakatan itu ternyata tidak tahan lama, pertempuran kembali pecah sampai Februari 2015.
Walaupun selepas itu perjanjian damai Minsk telah dimeterai, konflik antara kedua negara ini tetap tidak berkesudahan.
Laporan itu juga menyatakan bahawa Presiden Rusia bakal memberi lampu hijau kepada 100,000 tenteranya untuk menceroboh Ukraine.